Dedi_Kurniawan

SITUS CAGAR BUDAYA KOTA DUMAI                     1. Makam SYECH UMAR dan BATU BERANAK   Makam Syech Umar di Kota Dumai Makam Syech Umar terletak dipusat kota tepatnya di Jalan Syech Umar. Beliau seorang ulama besar yang menyebarkan ajaran ilmu suluk di Kota Dumai. Ilmu suluk beliau pelajari tepatnya di Kota Langakau Sumatera Utara, dalam perjalanan mempelajari ilmu tersebut dan akhirnya beliau pergi merantau ke Kota Dumai dengan membawa pesan atau amanah berbentuk mumbang kelapa dan sepasang kelapa batu jantan dan betina yang lebih dikenal dengan batu beranak. Untuk mumbang kelapa tersebut di daerah tempat tinggal beliau yang tujuannya apabila mumbang kelapa tersebut tumbuh besar menjadi pohon kelapa, maka diyakini daerah tersebut akan menjadi koat. Sehingga akhirnya ucapan beliau terwujud hingga kini yang menjadikan Dumai sekarang telah menjadi kota. Untuk sepasang batu jantan dan betina dipesankan disimpan dalam tempayan yang dimana tempayan tersebu

MAKAM DATUK LAKSAMANA RAJA DILAUT DI BUKIT BATU KABUPATEN BENGKALIS PROPINSI RIAU   MONUMEN MAKAM LAKSAMANA RAJA DILAUT YANG DITANDATANGANI OLEH BUPATI BENGKALIS DRS. H SYAMSURIZAL. MM     JIKA DARI DEPAN TERLIHAT MAKAM LAKSAMANA BERADA DI BELAKANG MESJID SEBUAH KOLAM YANG BERDASARKAN CERITA ADA BUAYA PENUNGGU DARI MAKAM LAKSAMANA RAJA DILAUT   KOMPLEK ISTANA LAKSAMANA RAJA DILAUT SEKITAR 100 M DARI LOKASI MAKAM   TAMPAK DARIDEPAN BENTUK BANGUNAN BERNUANSA MELAYU, SAMPAI SEKARANG MASIH DI TINGGALI KETURUNAN LAKSAMANA   TERDAPAT DUA MERIAM DI DEPAN ISTANA LAKSAMANA RAJA DI LAUT   DARI DEPAN   PENGAMBILAN FOTO TANGGAL 28 OKTOBER 2013

Mengenal Suku Sakai, Suku Pedalaman di Kepulauan Riau. Suku Sakai merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia yang hidup di pedalaman Riau, Sumatera. Suku Sakai merupakan keturunan Minangkabau yang melakukan migrasi ke tepi Sungai Gasib, di hulu Sungai Rokan, pedalaman Riau pada abad ke-14. Seperti halnya Suku Ocu (penduduk asli Kabupaten Kampar), Orang Kuantan, dan Orang Indragiri, Suku Sakai merupakan kelompak masyarakat dari Pagaruyung yang bermigrasi ke daratan Riau berabad-abad lalu. Sebagian besar masyarakat Sakai hidup dari bertani dan berladang. Tidak ada data pasti mengenai jumlah orang Sakai. Data kependudukan yang dikeluarkan oleh Departemen Sosial RI menyatakan bahwa jumlah orang Sakai di Kabupaten Bengkalis sebanyak 4.995 jiwa. Suku Sakai selama ini sering dicirikan sebagai kelompok terasing yang hidup berpindah-pindah di hutan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, alam asri tempat mereka berlindung mulai punah. Kawasan yang tadinya hutan, berkemba

               BUKTI SEJARAH  KERETA API DI RIAU   Sebuah lokomotif tua yang sudah berkarat, terdapat di kebun cokelat warga di Lipat Kain SEBUAH LOKOMOTIF TUA YANG SUDAH BERKARAT, TERDAPAT DI KEBUN COKLAT WARGA DISEKITAR LIPAT KAIN - See more at: http://www.riaudailyphoto.com/2011/05/napak-tilas-kereta-api-di-riau.html#sthash.I58Hjqau.dpuf                                                           Kondisi Lokomotif di kebun Warga Sebuah Replika yang menunjukkan sebuah jalur Kereta api Sumatera, di dalam replika tersebut  terdapat penunjuk arah ke Pekanbaru dan juga ke muaro.  Tragedi kemanusiaan yang terjadi di rimba Sumatera pada Zaman Jepang pada perang dunia ke II yang terekam dalam karangan Henk Hovinga Yang berjudul : " The Sumatera Railroad : Final Destination Pekan Baroe 1943 - 1945.  Monumen Lokomotif Di Marpoyan Pekanbaru, diresmikan pada tanggal 17 agustus 1958                                              Bukti bahwa di Riau paernah ada